Translate

Kamis, 22 Oktober 2015

Macam Alat Musik dan Cara Penggunan

Alat musik berdasarkan sumber bunyinya

Alat musik berdasarkan cara memainkan
  • Alat musik tiup menghasilkan suara sewaktu suatu kolom udara didalamnya digetarkan. Tinggi rendah nada ditentukan oleh frekuensi gelombang yang dihasilkan terkait dengan panjang kolom udara dan bentuk instrumen, sedangkan timbre dipengaruhi oleh bahan dasar, konstruksi instrumen dan cara menghasilkannya. Contoh alat musik ini adalah trompet dan suling.
  • Alat musik pukul menghasilkan suara sewaktu dipukul atau ditabuh. Alat musik pukul dibagi menjadi dua yakni bernada dan tidak bernada. Bentuk dan bahan bagian-bagian instrumen serta bentuk rongga getar, jika ada, akan menentukan suara yang dihasilkan instrumen. Contohnya adalah kolintang (bernada), drum (tak bernada), dan bongo (tak bernada).
  • Alat musik petik menghasilkan suara ketika senar digetarkan melalui dipetik. Tinggi rendah nada dihasilkan dari panjang pendeknya dawai.
  • Alat musik gesek menghasilkan suara ketika dawai digesek. Seperti alat musik petik, tinggi rendah nada tergantung panjang dan pendek dawai.

Alat musik tekan
Sebenarnya 'alat musik tekan' tidak termasuk kategori mana pun. Namun cara menekan rupanya menjadi bagian dari sistem menghasilkan bunyi yang diinginkan. Alat musik tekan memiliki tiga jenis yaitu: menekan untuk memukul, menekan untuk meniup, dan menekan untuk mengaktifkan sistem elektronik. Jadi kalau boleh dikategorikan, 'alat musik tekan' antara lain piano akustik (chordofon pukul), organ akustik (aerofon) , acordion (aerofon) dan alat-alat musik elektronik yang menggunakan papan kunci (keyboard).

Alat musik elektronik
Alat musik elektronik menghasilkan suara tiruan dari alat musik aslinya (akustik). Istilah synthesizer dipakai untuk alat musik yang menggunakan papan kunci (keyboard). Sedangkan alat musik elektrik digunakan untuk alat-alat musik yang dilengkapi dengan komponen elektronik. Alat ini cara memainkannya sama dengan alat musik akustik. Misalnya gitar elektrik, drums elektrik, dan bass elektrik.


RESENSI I Swasta setahun di Bedahulu


      Judul                    : I Swasta setahun di Bedahulu
      Pengarang            : A A Panji Tisna
      Tema                    : kisah cinta
      Amanat                : lindungilah orang yang sangat kamu cinta     agar orang itu tetap sayang padamu



Tokoh dan watak:

A.Tokoh utama:
1. I swasta      : pemberani, bijaksana, baik, pemaaf

B.Tokoh pendamping
1. I Jadara                              : baik, pemberani
2. Sri Baginda Maharaja Baliswari Gunapriyadarmapatmi :  bijaksana, pemaaf
3. Arya Bera                          :  iri , dengki, suku memfitnah
4. Ni Nogati                            :  lembut, baik, sopan
5. Ni Nogata                           :  baik, lemah lembut
6. Arya Lancana                   :  iri, dengki, pembunuh
7. Ni Mergayawati                 :  suka menggoda
8. Ni Jasi                                :  baik, setia
9. I Lastiya                             :  berhati lembut, baik
10. Seribudhi                         : pemfinnah

C. Tokoh viguran
1. permaisuri
2. seorang tua
3. Da Gde Salem
4. indrapura
5. rombongan Arya Bera dan kawan-kawan
6. peduduk desa
7. rombongan dari kerajaan
8. pengawal
9. Datuk Kakanda I Kulup Bop

SETTING:
1.      TEMPAT   : seting tempat pada novel ini cenderung berada di pura-pura sekitar saraddha
2.      WAKTU    : setting waktu di dalam novel ini sering kali pada waktu pagi hari dan sore hari
3.      SUASANA : suasana pada novel ini sering tegang dan kadang senang hal ini dikarnakan adanya perang

ALUR : bolak-balik
TAHAP PERKENALAN
I Swasta jatuh cinta pada pandangan pertama. Karena hal itulah I Swasta memutuskan menunda pergi ke Trunyan seperti tujuan awal, tetapi memilih pergi ke Bedahulu.

TAHAP PENAMPILAN MASALAH
Hal itu membuat Arya Bera dan Arya Lancana berang. Mereka segera menyebarkan fitnah, bahwa I Semarawina dan I Jadara telah berbuat tidak senonoh dengan kedua gadis itu pada saat upacara Pujawali di tanah suci Warampul.


TAHAP PUNCAK KETEGANGAN
Di tengah letusan Gunung Batur itulah terjadi pertempuran antara pasukan Arya Bera dengan rombongan dari kerajaan. Arya Bera dan rombongannya berhasil dikalahkan.

TAHAP KETEGANGAN MENURUN
Ni Nogati meminta pada I Lastiya agar meminta ampun kepada Semarawina sebagaimana dulu Datuk Kakanda I Kulup Bop, kakek Lastiya yang pernah memiliki dendam terhadap nenek Semarawina  

TAHAP PENYELESAIAN
Setelah demikian, Ni Nogati menyerahkan surat Baginda yang harus diserahkan kepada Semarawina. Baginda memerintahkan kepada Semarawina memimpin pembuatan bendungan air di Manasa dan mengirim semua pembiayaan bendungan itu. Utusan yang membawa uang itu tidak lain adalah I Lastiya.

NILAI MORAL
Sebagai manusia kita harus selalu taat dalam beribadah dan jangan pernah melawan tuhan

NILAI SOSIAL
Kita sebagai manusia sebaiknya saling tolong menolong untuk mencapai sebuah cita-cita yang tinggi

NILAI PENDIDIKAN
Jadilah seorang yang bijaksana dalam menentukan apapun dan jangan pernah kamu iri terhadap rezeki orang lain

NILAI ESTETIKA
Didalam buku ini terdapat kesenian dan adat istiadat bali yang sangat indah sekali seninya
                                         I Swasta Setahun di Bedahulu

Novel karya A.A. Pandji Tisna ini mengisahkan perjalanan hidup seorang pemuda desa yang miskin hingga menjadi hulubalang istana kesayangan sang raja dan permaisuri. Cerita berlatar daerah Bali ini diawali dengan perjalanan I Swasta menuju Trunyan hendak mengunjungi saudaranya. Ketika ia beristirahat di sebuah kandang kuda yang kosong karena kelelahan, ia tertidur. Ketika tidur itulah I Swasta bermimpi didatangi oleh seorang tua yang menggendong anaknya. Orang tua itu meminta pada I Swasta agar mau merawat anak perempuan itu.

Karena terasa hawa panas, I Swasta terbangun. Betapa terkejutnya ia karena hawa panas itu berasal dari seekor harimau yang tiba-tiba masuk ke kandang kuda kosong yang ia gunakan untuk beristirahat. Karena gelap, binatang itu tidak melihat dirinya. Harimau itu tampaknya sedang marah karena ia memporak-porandakan semua benda yang ada di dalam kandang itu. Betapa takutnya I Swasta. Sebenarnya ia membawa senjata (tombak), sayang senjata itu ia letakkan di luar kandang.

Ketika hari beranjak pagi, suasana menjadi terang, harimau itu dapat melihat I Swasta. Harimau itu menarik-narik kain baju I Swasta. Dengan perjuangan keras, I Swasta berhasil ke luar kandang. Segera ia menutup pintu kandang sehingga harimau itu terkurung di dalam. Dengan senjata tombaknya, I Swasta berupaya membunuh harimau itu. Darah mengucur dari tubuh harimau itu, tetapi anehnya harimau itu tak juga berhasil dilumpuhkannya.

Tiba-tiba ada kilat menyambar, dan harimau itu menutup matanya karena silau. Kesempatan itu segera dimanfaatkan oleh I Swasta. Dengan sekuat tenaga, dihunjamkannya tombak yang dibawanya ke leher harimau itu, hingga binatang itu pun tersungkur. Betapa terkejutnya I Swasta ketika tiba-tiba harimau yang tersungkur dan bersimbah darah itu berubah wajud menjadi orang tua seperti dalam mimpinya. Orang tua itu mengerang kesakitan sambil tetap merangkul anak perempuan yang dibawanya. Semuanya sama persis dengan mimpi I Swasta.

Segera saja I Swasta mencabut tombaknya dan mendekap orang tua yang kesakitan itu. Karena merasa bersalah sekaligus kelelahan, I Swasta pun pingsan. Ketika tersadar kembali, orang banyak sudah mengerumuninya. Orang-orang kagum dan berterima kasih kepada I Swasta karena telah berhasil membunuh Da Gde Salem, harimau siluman, yang selama ini telah meresahkan warga desa. Banyak warga desa yang menjadi korban keganasan Da Gde Salem itu. Korban terakhir adalah seorang anak perempuan.


Orang-orang kemudian mengangkut bangkai harimau itu, mengulitinya. Kulit itu akan diletakkan di Balai Agung supaya orang-orang yang selama ini memendam amarah pada harimau itu bisa melampiaskan dendamnya dengan menginjak-injak kulit harimau itu. Karena dianggap orang sakti karena telah berhasil membunuh harimau itu, I Swasta diminta memimpin upacara pengulitan harimau.

Dalam perjalanan ke tempat upacara itu, I Swasta bertemu dengan saudara sepupunya yang bernama I Jadara. I Jadara adalah orang yang ditugaskan membunuh Da Gde Salem karena ia bergelar ”pembunuh binatang buas”. Mereka berdua segera menuju ke Pura Sraddha. Dalam perjalanan ke pura, mereka bertemu dengan rombongan Sri Baginda Maharaja Baliswari Gunapriyadarmapatmi yang juga hendak pergi ke pura. Ketika melihat I Jadara, yang ditugaskan membunuh Da Gde Salem, Sri Baginda Maharaja Putri segera menanyakan perihal tugas yang harus dijalankan
I Jadara. Betapa kecewanya Sri Baginda Maharaja Putri mengetahui I Jadara gagal membunuh harimau itu bahkan kedahuluan orang lain. Setelah terjadi perdebatan antara Seribudhi yang memihak I Jadara dengan Arya Bera yang sangat membenci I Jadara dan selalu berupaya menjatuhkannya, raja sampai kepada keputusan bahwa I Jadara akan diampuni. Lebih-lebih, yang berhasil membunuh harimau itu adalah I Swasta, yang masih saudara I Jadara.

Raja pun kemudian memberi I Swasta gelar I Semarawina dan diangkat sebagai kepala laskar istana. Bukan itu saja, I Swasta diundang ke Bedahulu dan akan dinobatkan sebagai hulubalang istana. Betapa gembiranya I Swasta. Tetapi kegembiraannya bukan hanya karena anugerah yang diberikan raja, tetapi di bedahulu, ia akan bertemu dengan Ni Nogati, perempuan cantik yang baru saja dilihatnya dalam rombongan pengiring baginda. I Swasta jatuh cinta pada pandangan pertama. Karena hal itulah I Swasta memutuskan menunda pergi ke Trunyan seperti tujuan awal, tetapi memilih pergi ke Bedahulu.

Di Bedahulu, I Swasta diberi pakaian kain dodot lengkap dengan keris buatan indrapura yang sangat bagus. Gelar I Semarawina pun disandangnya. Tugas utamanya adalah mengantar orang yang hendak menghadap Sri Baginda. Dengan demikian, ia akan lebih sering bertemu dengan Ni Nogati, gadis cantik yang pernah dilihatnya. Ni Nogati ternyata memiliki adik yang bernama Ni Nogata, orang kepercayaan Sri Baginda juga. Dengan demikian, pendekatan I Semarawina kepada Ni Nogati berjalan lancar-lancar saja.

Ternyata, keinginan I Semarawina ini tidak disukai oleh Arya Bera dan Arya Lancana, dua orang yang sejak awal tidak senang dengan I Jadara dan kini bertambah tidak senang dengan I Semarawina. Pertama, karena Arya Bera juga menginginkan Ni Nogati. Kedua, mereka juga iri dengan kedekatan dua I Jadara dan I Semarawina dengan Sri Baginda.

Suatu saat, datanglah dua kakak beradik Ni Nogata dan Ni Nogati ke rumah I Semarawina. Kedatangan mereka tentulah mengundang cemburu orang-orang yang selama ini tidak senang dengan I Semarawina. Kejadian ini sudah bukan rahasia di kalangan orang-orang istana. Karena kelicikannyalah Arya Bera dan Arya Lancana berhasil memfitnah I Semarawina di depan Baginda. Kejadiannya berawal dari upacara Pujawali yang diadakan pada bulan purnama di Tirta Warampul.

Ketika rombongan Baginda beristirahat setelah melakukan perarakan dalam acara Pujawali, Arya Bera berupaya merayu Ni Nogati, sedangkan Arya Lancana mendekati Ni Mergayawati, gadis yang diincar I Jadara. Rayuan-rayuan mereka sudah kelewat batas sehingga dua orang gadis itu mendekati I Semarawina dan I Jadara. Hal itu membuat Arya Bera dan Arya Lancana berang. Mereka segera menyebarkan fitnah, bahwa I Semarawina dan I Jadara telah berbuat tidak senonoh dengan kedua gadis itu pada saat upacara Pujawali di tanah suci Warampul. Akibat fitnah itu, Baginda segera mengusir dua gadis abdi istana itu. Sementara I Semarawina dan I Jadara ditugaskan untuk mengirim surat kepada mamanda baginda di Sambiran. Untuk sampai ke Sambiran mereka harus melewati bukit Indrakilla, bukit yang terkenal banyak harimaunya. Jika keduanya mati diterkam harimau, berarti mereka berdua bersalah, tetapi jika keduanya selamat, mereka tidak bersalah.

Dan benarlah. Di bukit Indrakilla mereka dihadang banyak harimau. Tak lama kemudian harimau-harimau itu pergi dan selamatlah dua orang hulubalang istana korban fitnah ini. Di kaki bukit, mereka bertemua dengan Ni Nogati, Ni Mergayawati, dan Ni Jasi, kekasih I Lastiya. Tiba-tiba mereka dihadang oleh utusan Ara Bera dan Arya Lancana. Segeralah terjadi pertempuran sengit. Karena jumlahnya tidak berimbang, maka terlukalah I Semarawina dan I Jadara. Karena kakaknya terancam, Ni Nogata segera membantu dan menyelamatkan Ni Nogati. Sementara I Lastiya kekasih Ni Jasi juga datang membantu.

Akhirnya, fitnah Arya Bera, Arya Lancana, dan I Sukerta pun diketahui raja. Berkat bantuan Ni Nogata dan I Lastiya, I Semarawina, I Jadara, Ni Nogati, Ni Mergayawati, dan Ni Jasi dapat kembali ke istana. Raja pun menjodohkan I Jadara dengan Ni Mergayawati dan diangkat sebagai kepala desa Trunyan, sementara I Semarawina dengan Ni Nogati.

I Semarawina dan I Jadara yang ditugaskan Baginda untuk menangkap rombongan Arya Bera dan kawan-kawan menyerbu rumah Arya Bera di Batur, tetapi ternyata rumah itu sudah kosong. Tepat saat itu, peduduk desa sedang berdoa kepada Dewa Agni yang sedang murka di gua Gunung Batur. Pada saat itu Gunung Batur akan meletus. Di desa itu pula Arya Bera menghasut penduduk untuk melawan penduduk Cintamani, Trunyan, dan desa lain.

Dalam perjalanan I Semarawina dan I Jadara bertemu dengan Seribudhi yang telah memfirnah mereka berlumur darah. Ia mengabarkan bahwa Arya Bera berhasil menculik Ni Nogati.. Tak lama berselang, Ni Nogata dan I Lastiya juga menyusul mengabarkan perihal hilangnya Ni Nogati diculik Arya Bera. Di tengah letusan Gunung Batur itulah terjadi pertempuran antara pasukan Arya Bera dengan rombongan dari kerajaan. Arya Bera dan rombongannya berhasil dikalahkan. I Semarawina dan rombongan kembali ke istana.

Baginda bermaksud menikahkan I Semarawina dengan Ni Nogati, tetapi diam-diam Ni Nogati menolaknya, karena ternyata secara diam-diam pula, Ni Nogati telah menjalin cinta dengan I Lastiya. Betapa sakita hati I Semarawina. Ia nyaris bunuh diri menceburkan diri ke sungai dan beruntunglah bisa diselamatkan oleh seorang pengawal. Karena cintanya telah kandas, I Semarawina berniat meninggalkan Bedahulu kembali ke Manasa. Atas ijin Baginda, berangkatlah I Semarawina menuju ke Manasa. Di tengah perjalanan, antara sadar dan tak sadar, ia kembali melihat orang tua seperti mimpinya dahulu. Kini orang tua itu membawa seorang anak yang keni telah menjelma menjadis eorang gadis cantik. Dan gadis cantik itu adalah Ni Nogati. Orang tua itu mengatakan bahwa dendam tiga turunan kepada I Semarawina telah terbalaskan.

Orang tua itu mengatakan bahwa ia sengaja menunggu I Semarawina dengan menjelma sebagai harimau agar pemuda itu membunuhnya sehingga ia akan memperoleh kemuliaan dan kebesaran. Namun, setelah cita-cita I Semarawina hampir tercapai, orang tua itu mencabut segala kemuliaan pada diri pemuda itu. Mendengar semua itu, marahlah I Semarawina. Ia menikamkan tombaknya pada orang itu dan terbangunlah ia.

Betapa terkejutnya Semarawina ketika yang dilihatnya adalah Ni Nogati yang menangis karena I Lastiya berlumur darah karena tombak Semarawina. Dari penuturan Ni Nogati, tahulah dia bahwa raja sangat marah pada Ni Nogati dan
 I Lastiya karena menjalin cinta secara diam-diam dan menolak cinta Semarawina. Dari cerita Ni Nogati terungkap pula Ni Nogati menolak cinta suci Semarawina karena dirinya sudah tidak suci lagi. Kesuciannya telah diberikan kepada I Lastiya.

I Lastiya ternyata belum mati. Ia masih bersuara meski sangat emah. Ni Nogati meminta pada I Lastiya agar meminta ampun kepada Semarawina sebagaimana dulu Datuk Kakanda I Kulup Bop, kakek Lastiya yang pernah memiliki dendam terhadap nenek Semarawina. Mereka menginginkan agar dendam mereka dibayar oleh cucu mereka. Lastiya mdenyembah pada Semarawina. Semarawina pun luluh hatinya dan mengampuni semua kesalahan Lastiya. Bahkan Semarawina mendoakan mereka berdua agar hidup bahagia dalam pernikahan.

Setelah demikian, Ni Nogati menyerahkan surat Baginda yang harus diserahkan kepada Semarawina. Baginda memerintahkan kepada Semarawina memimpin pembuatan bendungan air di Manasa dan mengirim semua pembiayaan bendungan itu. Utusan yang membawa uang itu tidak lain adalah I Lastiya. Demikianlah novel ini berakhir pada kembalinya I Semarawina ke Manasa setelah setahun ia mengalami peristiwa luar biasa di Bedahulu. Di Manasa, ia merubah namanya kembali menjadi I Swasta.***


Jumat, 26 April 2013

RESENSI BUKU KARYA KU

                                                                   RESENSI BUKU
                                                Judul  : Letusan Gunung Berapi
                                                Penulis          : Weni R.DKK
                                                Penerbit       : PT. Mediantara Semesta
                                                Cetakan        : 1, Desember 2009
                                                Tebal : 56 Halaman

            Buku ini tampil berbeda dengan buku baru tentang gunung berapi lainnya. Dalam buku ini pembaca diajak mengenal tentang seluk-beluk gunung berapi serta didalam buku ini juga ada ilmu tentang manfaat & dampak gunung berapi bagi warga disekitarnya.
            Dari total 56 halaman ada sebuah halaman yang menjadi sebuah titik pembacaan saya. Suatu halaman yang memuat tentang tingkat isyarat gunung berapidimana ada status gunung, maknanya, serta tindakan yang harus dilakukan. Buku ini bersifat memberikan pengetahuan tidak hanya gunung berapi saja  melainkan juga tentang kewaspadaan kita terhadap alam semesta.
            Disamping itu saya meresensi buku ini untuk memenuhi tugas bahasa Indonesia  serta untuk mempromosikan buku baru ini kepada masyarakat SMP 6 Madiun. Buku ini sangat bagus untuk dibaca oleh para anak-anak karena memiliki banyak warna dan bentuk dari buku itu sangat ramping sehingga mudah untuk dibawa kemana-mana.
            Didalam membaca anak-anak agak sedikit susah untuk membaca karena tulisan dari buku tersebut agak kecil sehingga membuat anak menjadi susah untuk membaca. Selain itu juga terdapat penggunaan kata yang terus di ulang-ulang dalam menjelaskan tentang gunung berapi ini.
            Indonesia dengan gunung berapi terbanyak karena letak negaranya berada tepat pada pertemuan 3 lempeng tektonik raksasa. Yaitu: Lempeng Pasifik, Indo Australia,& Eurasia. Jika kita mengenal gunung dan pegunungan kita dapat membedakannya melalui jenisnya. Gunung berapi terbentuk karena ketiga lempeng tersebut saling bertubrukan sehingga ada sebagian yang tertindih dan akhirnya membentuk gunung berapi baru. Selain itu letusan gunung berapi juga dapat berdampak bagi kehidupannya di sekitarnya. Sehingga didalam buku ini terdapat cara penanganan bencana gunung berapi.
            Buku ini sangat bermanfaat karena didalamnya terdapat pengetahuan tentang dampak & tindakan yang harus kita lakukan jika gunung berapi telah aktif kembali. Adapun ilmu-ilmu yang mempelajari gunung api melalui tipenya sampai dari bahan yang terkandung dalam cairan magma.


                                                         
                                                                        M.ORIZA HASFI

Kamis, 29 November 2012

CARA MENGAHADAPI UN

1. Persiapkan Diri
Belajar adalah kunci mutlak pertama dalam menghadapi ujian. Sebaiknya kamu belajar sejak dini dan sering mengikuti Pra Ujian/Try Out. Kamu juga dapat berlatih menyelesaikan soal-soal ujian yang ada di buku kisi-kisi UN, sehingga kamu lebih mantap dan siap dalam menghadapi UN.
2. Ukur Kemampuan
Siswa harus bisa mengetahui seberapa kemampuannya. Mengetahui kemampuan dan kelemahan yang dimiliki, dalam materi pelajaran apa siswa mengalami kesulitan memahaminya. Jika ada pelajaran yang kurang dipahami, maka disarankan lebih giat lagi belajarnya.
3. Menjaga kondisi Kesehatan tubuh
Kesehatan tubuh merupakan modal yang sangat penting untuk kamu bisa melakukan aktivitas kamu, termasuk belajar. Oleh sebab itu sudah semestinya siswa selalu menjaga kesehatan, sehingga ketika ujian tubuh dalam kondisi sehat, segar, dan fit. Jam tidur juga harus diperhatikan, jangan sampai kurang, serta konsumsi makanan bergizi, dan jangan lupa berolahraga secara teratur.
4. Menyiapkan peralatan ujian dengan baik
Pastikan kamu membawa peralatan ujian yang kamu butuhkan.
5. Datang Lebih Awal
Datang minimal 15 menit sebelum ujian dilaksanakan, kamu akan punya waktu mempersiapkan mental dan fisikmu. Ini akan membantu kamu lebih berkonsentrasi selama mengerjakan ujian.
6. Tenang dan Percaya diri
Biasakan untuk percaya diri dan tenang, serta berdoa sebelum memulai ujain. Dengan berdo’a kamu akan lebih tenang dan percaya diri.
7. Jangan tegang
Memang dalam menghadapi ujian kita kerap merasa tegang. Tetapi lebih baik dibawa santai saja dalam mengerjakan setiap soal sebab kondisi tegang saat ujian akan merusak konsentrasimu.
8. Membaca Perintah ujian
Bacalah perintah ujian dengan baik dan tidak terburu-buru, sebab seringkali mengabaikan perintah menjawab soal membuat kamu salah dalam memberi atau memilih jawaban.
9. Seleksi Soal
Dahulukan soal yang kamu anggap mudah, ini akan membantu kamu dalam efisiensi waktu.
10. Hati-hati Dalam Mengisi Lembar Jawaban
Untuk soal pilihan ganda abaikan jawaban yang kamu tahu salah, jangan menebak suatu pilihan jawaban ketika kamu tidak mengetahuinya secara pasti dan ketika hukuman pengurangan nilai diberlakukan. Untuk soal ujian esai pikirkan dulu jawaban sebelum menjawab, buat kerangka singkat dengan mencatat beberapa ide yang ingin kamu tulis.
11. Koreksi Kembali Jawaban Soal
Periksa kembali jawaban yang sudah kamu tulis, hingga bila ada kekurangan kamu dapat dengan segera bisa memperbaiki jawaban.
12. Jangan Terburu-buru
Jangan pernah mengerjakan ujian dengan terburu-buru atau tergesa-gesa, ini bisa http://www.blogger.com/img/blank.gifmenyebabkan jawaban ujian tidak maksimal, kalau sudah selesai mengerjakanpun jangan terburu-buru untuk meninggalkan ruangan, pergunakan sisa waktu untuk memeriksa kembali jawabanmu.
13. Tutup dengan Do’a
Sebagaimana kamu berdo’a memulai ujian, berdo’alah juga setelah selesai mengerjakan. Dan ingat manusia hanya bisa berencana, Tuhan jugalah yang menentukan hasilnya.

Itulah beberapa tips dan kiat yang bisa kamu jadikan referensi dan motivasi, serta panduan untuk belajar dalam menghadapi UN 2012, selebihnya kita serahkan semua kepada Allah, Tuhan Yang Maha Esa.  Usaha dengan melakukan tips tips di atas sangat penting. Berhasil atau tidak Allah yang akan menentukan. Semoga sukses.

MANFAAT BELAJAR TIK

Saat ini internet hadir sebagai edia pendidikan. Namun internet bukanlah pengganti sistem pendidikan. Kehadiran internet lebih bersifat suplementer dan pelengkap. etode konvensional tetap diperlukan, hanya saja dapat dimodifikasi ke bentuk lain. Penggunaan internet memungkinkan pelajar melakukan komunikasi dengan sumber ilmu secara lebih luas dibandingkian dengan hanya menggunakan media konvensional. Teknologi internet menunjang pelajar yang mengalami keterbatasan ruang dan waktiu untuk tetap dapat menikmati pendidikan. Metode pengajaran dapat dikomunikasikan dalam bentuk komunikasi melalui e-mail, mailing list, chatting. mailing list memungkinkan pakar berdiskusi sehinng menghilangkan jarak antara pakar dengan pelkajar. Suasana hangat dan nonformal pada mailing list ternyata menjadi cara pembelajaran yang efektif.
Banyak manfaat-manfaat yang dapat diambil dari internet. namun semua itu tergantung pada orang-orang atau perusahaan-perusahaan yang memanfaatkan media internet. Bila internet itu disalahgunakan dalam pemanfaatannya, maka akan timbul dampak negatif yang tidak diinginkan. Menurut data yang diperoleh melalui internet, para remaja dan pemuda di Tiongkok dapat memperluas cakrawala dam menambah pengetahuan umum mereka. namun sama halnya dengan negara kita, informasi yang tidak mendidik juga terjadi disana. Hal itu memberi dampak negatif bagi mereka karena dapat mempengaruhi perilaku mereka. Bahkan banyak diantara mereka yang hanyut dalam dunia khayalan internet.
Berbagai kalangan masyarakat dewasa dan pemerintah di Tiongkok khawatir dengan pengaruh internet disana. Mereka berusaha mencari solusi untuk menghindari dampak-dampak negatif itu. Usaha-usaha yang mereka lakukan misalnya memperbaiki dan memperketat pengelolaan warnet-warnet komersial yang ada di Tiongkok. Warnet komersial harus menyeleksi orang-orang yang akan ke warnet tersebut. Orang yang belum dewasa dilarang masuk ke warnet tersebut. Orang-orang yang belum dewasa adalah orang-orang yang usianya belum mencapai 18 tahun. Penetapan tersebut harus dipatuhi. Para remaja dan pemuda disana dilarang karena akan mengganggu kegiatan belajar Mereka.
Sebenarnya, pembelajaran tentang komputer sangat baik diajarkan sedari dini. Namun biasanya, anak-anak menyalahgunakan pembelajaran tersebut. Maka sebaiknya, para guru dan orangtua lebih memperhatikan perkembangan anaknya.

Kamis, 01 November 2012

PERJUANGAN


Pengarang: M. ORIZA HASFI

Terik matahari waktu sore itu masih terasa , saat aku sedang berada di pendopo alun-alun kota. “panas sekali sore ini” gumamku, Aku disana sedang menunggu teman-temanku yang akan ikut menjual es buah sebagai takjil dan hasilnya akan disumbangkan ke anak yatim piatu. Ketika semua temaku tlah datang “hai, kalian sudah lama ya menungu?” Tanyaku, jawabnya “iya kami sudah menunggu cukup lama di sini!” sambil mengusap keringat yang menetes. akhirnya Natasya datang dengan es buahnya yang akan aku jual nanti.”nat kenapa kamu datangnya lama sekali?” tanyaku kepadanya dengan nada kesal,”maaf ya kak tadi saya ke tiduran”jawabnya sambil malu-malu,”o ya sudah, ayo kita mulai berjualan” Sebelum memual berjualan kami menyempatkan diri untuk berdoa dulu agar dagangan kami laku karena waktu di depan alun-alun aku melihat banyak anak-anak muda yang berjualan takjil secara ramai-ramai jadi kami sedikit malu. Setelah selesai berdoa kami langsung berpencar, “chika kamu sama tiwi di depan alun-alun ya, biar aku sama natasya& rido sama aldo di dalam”,tika pun menjawab”oke kak!” tiap 1 nampan berisi 10 gelas es buah yang akan di bawa oleh 2 orang anak. Aku berjualan di dalam alun-alun bersama Natasya, sedangkan yang lain berjualan di dalam alun-alun.
Setelah lebiah dari 1 jam dagangan kami belum juga laku . waktu itu teman-temanku mulai putus asa, tetapi aku coba untuk memberi mereka motivasi agr mereka semangat lagi”lo kenapa pada lesu nih? Tanyaku pada mereka,”ini kak, kenapa ya dagangan kita belum laku?”tanya mereka dengan nada sedih, “o kalau itu sih mungkin kalian menjajakannya tidak semangat sih” sindirku pada mereka, “ terus kita harus bagai mana kak?”,”ya harus berusaha lebih giat lagi dan harus lebih semangat oke!”. Akhirnya semangat mereka kembali, lalu dua orang dari kami segera menjajakan dagangannya di depan alun-alun lagi.Akhirnya tak berapa lama ada seorang ibu-ibu yang mau membeli dagangan kami, kami pun mulai semangat lagi untuk menjual es buah itu. Semakin lama dagangan kami pun mulai habis dibeli oleh orang-orang yang ada di alun-alun itu.
Waktu sudah menunjukan pukul 17:00 sebentar lagi akan buka puasa. Menurutku pada waktu seperti itu malah akan ada banyak orang yang akan membeli takjil, Karena mendekati waktu untuk berbuka.
Apa yang aku fikirkan ternyata benar karena dagangan kami mulai habis saat mendekati waktu berbuka.uang yang kami peroleh pun mulai bertambah, aku pun mulai senang karena dagangan kami hampir habis.

Azdan tlah berkumandang kami pun segera membatalkan puasa dengan mencari minuman untuk sendiri-sendiri. “ayo kawan-kawan kita buber yuk!” ajakku, “ ayo”jawab mereka Setelah berbuka puasa kami pun menyempatkan diri untuk berfoto sebagai kenang-kenangan agar kami selalu ingat dengan hari itu “dik foto-foto dulu yuk”ajakku dengan santai, “ayo kak, tapi siapa yang memfotokan?”tannya natasya kepadaku,”aku saja” jawab vero, “ya sudah kalau gitu, fotokan kita berdua ya!”, “oke” jawab vero. setelah berfoto-foto Kami pun segera beranjak pulang karena mengingat waktu hampir malam.
Sahabis tiba di rumah aku pun langsung melaksanakan sholat magrib, karena di alun-alun tadi belum sempat sholat di masjid besar jadi aku sholat magrib dirumah bersama adikku
Pada hari seninnya kami pun berkumpul lagi untuk mendiskusikan panti asuhan mana yang akan kami beri sumbangan.”nat, setelah ini uangnya mau diberikan ke panti asuhan mana? Kan yang mengajak kamu”tanyaku pada dia, “aku juga lagi bingung nih”jawabnya dengan bingung,”dikasihkan sama panti asuhan dekat rumahku saja”jawab vero dengan lantang, “boleh juga tuh, aku setuju sama kamu ver”jawabku dengan santai,”aku juga setuju ver dari pada bingung mending ikut saran kamu saja”jawab natasaya,”teman-teman yang lain kelihantannya juga setuju tuh!”jawabku padanya,”jadi gimana deal ikut saran vero” tanya natasya,”setuju”jawab semuanya. Setelah berdiskusi cukup lama akhirnya kami setuju untuk memberikannya kepada panti asuhan didekat rumah vero,dan yang akan memberikannya adalah aku didampingi oleh teman-temanku. Sorenya kami pun berangkat menuju panti asuhan itu menggunakan sepeda motor dan dengan di tuntun oleh vero.

Tak berapa lama pun kami tiba di panti asuhan itu,kami pun segera bergegas untuk memberikan uang tersebut kepada kepala pengelola panti itu. “assalammualikum”salamku pada kepala panti,”waalikumsalam”jawab kepala panti itu. Waktu mendatangngi ruang kepala panti kami di sambut dengan ramahdan penuh dengan kesopanan.

Kami pun memberitahukan maksut dan tujuan kami kemari”pak maksut kami datang kemari adalah untuk memberikan sumbangan pada anak-anak yatim di sini”tegasku,”terima kasih banyak ya dik,adik mau membantu dengan sesama muslim yang kurang mampu, saya sangat bersyukur sekali karena masih terdapat orang baik seperti adik-adik ini!”jawab sang kepala panti. akhirnya kepala panti tersebut paham. Dia pun mau menerima sumbangan yang kami berikan, walaupun sedikit yang penting adalah niatnya yang mau membantu sesama manusia. Tak berapa lama kami pun pulang dengan rasa bangga karena tlah menolong dengan sesama muslim. Dalam al-quran pun
juga di jelaskan bahwa sesama umat muslim harus saling bembantu dengan sesama muslim apa lagi jika orang tersebut tidak mampu kita wajib untuk membantunya.
.”ver aku pulang dulu ya”tegasku pada vero, “o iya kak,terima kasih ya kak karena sudah mau membantu kita”jawab vero, “iya dik ,sama-sama”jawabku .Kami pun berpisah di jalan karena rumah kami saling berlawanan arah, kita pun berpisah